SMK Muda Cikampek Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

SMK Muda Cikampek Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

KARAWANG - SMK Muhammadiyah 2 (Muda) Cikampek berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Hal itu ditandai dengan digelarnya launching program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0 dengan diresmikannya gedung ruang praktik siswa (RPS) teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO) 4.0 bersamaan peresmian Aula AR. Fachruddin, Sabtu (5/2). Program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0 merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka pengembangan kompetensi keahlian SMK berbasis digitalisasi pada proses penguatan pembelajaran, pemenuhan peralatan praktik berstandar industri yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan, dan peningkatan skill peserta didik SMK berbasis Revolusi Industri 4.0. Kepala SMK Muhammadiyah 2 Cikampek, Enda Rahmat mengatakan, ada tiga hal yang yang menjadi fokusnya dari program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0 yakni manajerial sekolah, sarpras yang terkoneksi dengan Internet of Things (IoT), dan proses praktik pembelajaran industri. "Dalam hal manajerial dimulai dari sistem informasi manajemen sekolah, absensi guru-siswa, pembayaran sekolah, praktik siswa, dapat menggunakan sistem elektronik. Sarpas yang berhubungan dengan IoT misalnya seperti pintu kelas dapat terhubung dengan internet dan praktik menggunakan internet yang terhubung sistem. Kemudian bekerja sama dengan industri dan dunia kerja untuk memfasilitasi SMK, bukan hanya sebatas pembelajaran saja tetapi juga tentang praktik di industri, magang siswa dan guru, serta pelatihan-pelatihan berkaitan dengan industri," ujar Enda, dalam acara peresmian yang berlangsung di di Aula AR. Fachruddin, kepada KBE, Sabtu (5/2) Enda berharap, jurusan TKRO sebagai pilot project program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0, ke depannya dapat memberikan pengaruh ke jurusan yang lain di sekolahnya. "Program ini untuk lima tahun ke depan langsung dari Kemendikbudristek yang bertujuan untuk pembangunan SDM yang siap sedia masuk lapangan kerja industri. Dan tantangannya adalah pembiayaan untuk dapat memenuhi parameter sekolah terdigitalisasi," ucapnya. Di tempat yang sama, Direktorat SMK, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Jahani mengatakan, bantuan program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0 yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran, sarana dan prasarana. Program besar dari Presiden Jokowi ini masuk skala prioritas nasional. "Program mayor presiden yang diamanahkan Bappenas, program ini khusus untuk prioritas nasional, di antaranya kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri. Dan di sini (Karawang) sudah menjadi bagian kawasan industri," ucapnya. Jahani mengungkapkan, program tersebut untuk menjawab penyerapan kerja lulusan SMK yang tidak dapat masuk ke dunia industri disebabkan kurikulum yang tidak terhubung dengan dunia kerja. "Karena kurikulumnya belum link and match dan peralatan SMK yang belum cukup memadai, kemudian kompetensi guru-gurunya, ditambah tidak adanya praktisi industri yang masuk ke sekolah-sekolah. Dengan ini diharapkan lulusan program SMK Berbasis Revolusi Industri 4.0 dapat terserap di dunia industri," katanya. (cr2/ayi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: